Sajak Perpisahan untuk Mgr. Adrianus Sunarko, OFM

penakatolik.com

Kami baru saja menemukanmu, tersenyum, 

di sampul belakang sebuah buku:

“Allah Tritunggal adalah Kasih”

Belum sempat kami menyapa

atau mengucapkan selamat pagi

kau sudah lekas menghilang

dan bergegas pergi pada buku yang lain:

“Kristologi: Tinjauan Historis-Sistematis”

Mau ke manakah kau guru, kataku,

dan kau bilang: “akh, kenapa kau tanyakan itu?”

Pertanyaan ini sesungguhnya sebuah doa,

tangan yang menampung reranting kerisauan,

yang menjagamu selalu biar tak merasa sendiri

atau ditinggalkan.

Mungkin begitu berat bagimu untuk pergi,

tapi bukankah ada yang harus kita relakan

untuk sebuah amal yang lebih besar?

Aku melihat itu pada senyummu pagi ini,

yang tak akan lekang dan terlupakan,

semacam sepenggal mazmur yang layak dikenangkan

yang membuat kita akan terus bertahan,

bahkan dalam perpisahan.

Tapi ke manakah kau akan pergi guru, tanyaku lagi,

dan kau menunduk, seperti tercekat:

“Ke Pangkalpinang”, katamu, “ke Pangkalpinang.

Di sana akan ada ruang yang lapang

untuk sebuah Teologi Kontekstual.”

Tapi tangis pisah, kau bilang
(mungkin juga, "sedih?")
tidak usah.

Esok los-los pasar Gembrong
akan mengulang tawa kita

deretan gedung-gedung megah

memancarkan siluet warna-warni,

meringkas cerita-cerita mungil kita.

“Kita tetap harus bersyukur”, katamu

sebelum akhirnya bersujud di hadapan

“Rahmat dan Sakramen” dan kemudian:

benar-benar berpisah.

Kami pun mengenangmu kini sebagai guru

yang pernah mengajari kami Teologi Fundamental.

Joan Udu, Peminat Puisi dan Kerupuk

Catatan: semua penggalan yang ditulis miring merupakan judul-judul buku yang pernah ditulis Mgr. Prof. Dr. Adrianus Sunarko, OFM

*Puisi ini adalah penggalan puisi liris yang saya bacakan pada acara syukur sekaligus perpisahan antara Persaudaraan OFM Provinsi St. Mikael Malaikat Agung Indonesia dengan Mgr. Sunarko, OFM yang terpilih sebagai uskup Pangkalpinang pada Juni 2017.

Previous article

Next Post

Next article

Previous Post